Di sebagian besar masyarakat Jawa, kalau mendengar kunyit, yang terbayangkan adalah jenis bahan obat tradisional dari tanaman obat yang umbinya berwarna merah kekuning-kuningan. Namun belakangan ini (memang sudah agak lama juga) kunyit ada juga yang jenisnya putih. Jadi di samping ada kunyit kuning, ada juga kunyit putih. Lalu apa bedanya kunyit kuning dengan kunyit putih?
Sejumlah tumbuhan yang tumbuh di Indonesia banyak yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah maupun mengobati kanker, diantaranya adalah kunyit putih, tapak dara, daun dewa hingga benalu telah digunakan penderita kanker sebagai ikhtiar mengobati penyakitnya. Banyak yang berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan harapan baru bagi para penderita kanker.
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker. Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
Dalam pemakaian sehari-hari kunyit putih belum sepopuler saudara kandungnya, kunyit kuning. Maklumlah, secara fisik dan rasa memang beda. Kunyit memiliki warna daging lebih kuning dan rasanya tak begitu getir. Ukurannya pun cenderung lebih besar dibanding kunyit putih, tetapi keduanya memiliki aroma khas dan kuat lantaran kandungan minyak atsirinya.
Selama ini sebagian masyarakat Indonesia sudah mengakui khasiat kunyit putih sebagai pereda masuk angin. Seperti yang dituturkan oleh Bu Aisyah, penggemar tanaman obat yang tinggal di Depok. Menurut pemilik kedai jamu ini, kandungan minyak atsiri yang tinggi yang membuatnya berkhasiat.
”Cara membuat ramuannya cukup sederhana. Ambil kunyit 200 gram yang telah dicuci dan dikupas, kemudian parut dan peras untuk diambil airnya. Setelah itu panaskan dan minum hangat-hangat. Jika terasa agak getir dapat ditambahkan madu secukupnya,” papar Aisyah.
Pengalaman serupa juga dituturkan Ansori. Pria ini mengaku mengenal khasiat kunyit putih setelah ibunya divonis menderita kanker. Tepatnya awal tahun lalu, ia mencoba mencari alternatif selain kemoterapi. Atas rekomendasi seorang dokter, ia disarankan mencoba ekstrak kunyit putih.
“Kunyit putih ini mengandung suatu zat yang akan menempel secara selektif pada sel-sel abnormal. Zat ini dipercaya mampu memandulkan perkembangan sel yang doyan berkembang biak. Banyak pasien yang cocok. Dokter juga meningatkan agar penderita tetap menjaga pola makan dan menghindari konsumsi makanan berpengawet,” katanya.
Menurut Kepala Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Ditjen POM, Ketut Ritiasa, penelitian tentang kunyit putih telah dilakukan di Cina sejak tahun 1988. Kunyit putih diketahui mengandung minyak atsiri yang terdiri atas curdione dan curcumol.
Kunyit putih bersifat antioksidan dan dapat menahan zat radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker serta dapat meningkatkan sel darah merah. Kunyit putih sebaiknya tidak digunakan pada masa kehamilan karena dapat mengakibatkan keguguran.
Pemanfaatan kunyit putih untuk kesehatan antara lain :
Untuk menghambat laju perkembangan sel kanker dan mencegah kerusakan gen yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker. Hal ini karena rimpangnya mengandung riboisme in activating protein (RIP), yakni protein toksis dan kurkumin. Senyawa protein inilah yang menghambat laju sel kanker.
Peneliti obat tradisional dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Mangestuti, MS, Apt., menerangkan khasiat kunyit putih telah dikenal turun temurun. Sejauh ini uji klinis khasiat kunyit putih baru sebatas pemanfaatan minyak atsiri untuk gangguan pencernaan. Sementara khasiat untuk kanker belum ada hasil penelitian resmi.
Untuk mengatasi masuk angin, dengan cara kunyit putih dicuci bersih, diupas dan diparut lalu diambil airnya. Hasil parutan sebaiknya dipanasi terlebih dahulu agar terasa hangat, dan boleh ditambah dengan madu.
Untuk mengatasi gangguan pencernaan, dengan cara rimpang kunyit putih dikupas, dicuci bersih dan langsung dikunyah.
Untuk minuman kesehatan, ambil rimpang kunyit kurang lebih 100 gr atau secukupnya. Parut untuk kemudian diambil airnya. Tambahkan madu agar rasanya agak manis. Minum sehari sekali. Ramuan ini juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran air seni, obat diare, serta menambah nafsu makan.
Sekarang ini sudah banyak kunyit putih dijual dalam keadaan siap dipakai dalam bentuk bubuk dan tinggal di seduh dengan air hangat (panas).
http://farmakognocy.blogspot.com/2009/03/kunyit-putih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar